Artikel
DAHSYATNYA MENYEBUT NAMA ANAK DALAM DOA
DAHSYATNYA MENYEBUT NAMA ANAK DALAM DOA

"...Wahai  para ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua  tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan  kepadaNya bahwa engkau rida atas mereka masing-masing.

Begini doanya:

"Allohumma  innii usyhiduka annii roodhiyah 'an ibnii/ibnatii* ... (sebut nama anak-anakmu satu persatu)... tamaamar-ridho wa kamaalar-ridho wa muntahayir-ridho. Fallohumma anzil ridhwaanaka 'alaihim biridhooii  'anhum"

(Ya allah aku bersaksi kepadaMu bahwa aku rida kepada  anak-anakku (.......) dengan rida paripurna, rida yang sempurna dan rida  yang paling komplit. Maka turunkan ya Allah keridaanMu kepada mereka demi ridaku kepada mereka).

Ada sebuah cerita 

seorang ibu yang mendoakan anak laki-lakinya yang berumur 22 tahun. Maka bercerita sejak kelahiran anakku itu aku hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak  pernah salat dan bahkan jarang mandi, dia sering berdebat panjang  denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tak menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya.

Maka ketika membaca twittermu aku berkata: "Mungkinkah omongan ini benar? Tampaknya masuk akal? Dan seterusnya...."

Dan akhirnya kuputuskan untuk mencoba mendoakan. Lalu setelah seminggu  mulai nada suara putraku kepadaku melunak, dan pertama kali dalam  hidupku aku tertidur dalam kedamaian. Dan kemudian kudapati putraku  mandi, padahal aku tak menyuruhnya.

Minggu kedua dan aku terus  mendoakannya sesuai anjuranmu, ia membukakan pintu untukku dan menyapaku  "Apa kabar ibu?" dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya  sebelum itu.

Aku gembira tak terkira walaupun aku tak menunjukkan  perasaanku kepadanya samasekali. 4 jam kemudian aku menelponnya di  ponselnya, dan ia menjawabku dengan nada yang berbeda dari biasanya:  "Bu, aku disamping masjid dan aku baru akan salat waktu ibu menelponku.

Maka  akupun tak mampu menahan tangisku, bagaimana mungkin ia yang tak pernah  salat bisa mulai salat dan dengan lembut menanyaiku apa kabar? Tak  sabar aku menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau  mulai salat?

Jawabnya, Aku sendiri tak tahu Bu, waktu aku didekat masjid mendadak hatiku tergerak untuk salat."

Sejak  itu kehidupanku berubah 180 derajat, dan anakku tak pernah lagi  berteriak-teriak kepadaku dan sangat menghormatiku. Tak pernah aku  mengalami kebahagiaan seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis zikir dan pengajian-pengajian.

Doa Ibu itu ampuh

Karena beratnya kehidupan sehari-hari seringkali seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya, sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat  bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya. Padahal justru doa Ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat. Jangan  pernah bilang: "Ah anakku masih kecil, ngapain didoakan?"

Jadi doakan mereka mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doamu untuk mereka. Allah telah mengkaruniai kita para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak kita dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita untuk mereka.

Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau, dan kita bisa mengetuk pintuNya kapanpun kita mau dan  Allah tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur. Selamat berdoa. 






Artikel Lainnya